Asrama dalam pendidikan karakter adalah Asrama yang disediakan untuk para pelajar dan mahasiswa yang belajar di perguruan tinggi. Jadi, setiap penyelenggara sekolah atau perguruan tinggi harus menyediakan Asrama yang akan digunakan oleh para pelajarnya atau para mahsiswanya. Apakah hal ini dapat dilaksanakan oleh semua penyelenggara pendidikan, tentu secara hitung-hitungan sulit dilaksanakan, tetapi bukan tidak mungkin. Tentu dapat direncanakan apakah semua pelajarnya harus masuk Asrama (seperti pendidikan guru sekitar tahun 1951 - 1958), atau direncanakan sebagain-sebagian masuk Asrama. Misalnya untuk pelajar tingkat SMP hanya siswa yang duduk di kelas III harus masuk Asrama. Sedangkan untuk pelajar tingkat SMA/SMK mulai masuk Asrama sejak kelas II dan dilanjutkan kelas III. Bagi mahasiswa perlu disediakan Asrama mulai Semester IV sampai Semester VIII. Dapat juga diatur lain, tetapi intinya semua pelajar/mahasiswa pernah tinggal di Asrama.
Gagasan seperti tersebut diatas, memang kelihatannya tidak mungkin dilaksanakan atau sulit terlaksananya. Hal itu tentu karena hitung-hitungan biaya. Apa arti suatu biaya yang besar kalau memang mengharapkan suatu hasil pendidikan yang benar-benar berkarakter. Bagi sekolah/perguruan tinggi negeri perlu dilaksanakan, sedangkan untuk sekolah/perguruan tinggi swasta perlu dipertimbangkan. Lebih baik pengeluaran yang besar untuk subsidi BBM dan para pejabat di Lembaga-lembaga negara dapat dikurangi dan disalurkan untuk kepentingan pendidikan dengan harapan outputnya benar-benar dapat membangun Negara setidak-tidaknya 100 tahun mendatang. Karena pendidikan adalah investasi yang hasilnya dapat dinikmati dalam jangka panjang. Pendidikan karakter sangat diharapkan agar negara ini dapat dibangun dengan cara yang bemartabat, jauh dari korupsi dan tipu-tipu seperti yang sekarang ini sedang dialami. Sekarang ini saatnya dipikirkan tunas-tunas bangsa yang nantinya akan membangun Indonesia tercinta ini dimasa yang akan datang. Siapa mereka itu, tidak lain adalah para pelajar dan mahasiswa yang sekarang ini dalam bangku sekolah/kuliah.
Dapat dikemukakan suatu contgoh kongkrit tentang kehidupan di Asrama yang menghasilkan pribadi-pribadi yang unggul, yaitu alumni AKABRI, AKPOL, AAU,AAL dsb. Mengapa tidak kita coba untuk semua sekolah dan pendidikan tinggi menggunakan cara seperti yang digunakan dalam pendidikan TNI maupun POLRI dan pendidikan yang lain yang menggunakan cara mengharuskan pesertanya tinggal di Asrama selama menyelesaikan tugasnya sebagai pelajar/mahasiswa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar