Aku ingin hidup 1000 tahun lagi (Chairil Anwar), Ini dapat diurai bahwa siapapun ingin menikmati kehidupan dalam jangka panjang, kalau mungkin yang paling panjang. Siapapun hampir pasti tidak ada orang yang ingin hidup dengan umur pendek, alias lekas mati. Tetapi semua orang percaya, bahwa hidup dan mati adalah ditangan Tuhan. Kapanpun apabila dipanggil sang Chalik tentu tidak dapat mengelak. Hanya pada diri umat manusia dibekali yang namanya usaha. Jadi, semua orang diwajibkan untuk berikhtiar, berupaya, dan berbuat untuk menjaga diri dari bahaya yang dapat mengancam dirinya. Bahaya dapat datang dari luar maupun dari dalam, bahaya dari luar orang harus selalalu berhati-hati, baik dalam perbuatan, kegiatan, tutur kata, maupun pikiran-pikiran yang semuanya itu dapat menimbulkan mara bahaya bagi diri seseorang. Bahaya dari dalam, sudah je las disebabkan dari diri sendiri. Diri seseorang harus dipandang dari segi jasmani maupun rokhani, jasmani sehat, rokhani sehat, itu yang diharapkan. Apabila jasmaninya sehat, tetapi rokhani tidak atau kurang sehat, jelas hal itu tidak menjamin pada kehidupan yang sehat, lebih-lebih di hari tua.
Sebenarnya, alam telah menuntun manusia untuk berbuat sesuatu dalam menghadapi segala kejadian yang akan terjadi. Apabila kita peka pada tanda-tanda alam yang muncul, maka hal yang terjadi pada diri kita dapat kita ketahui sebelum hal itu terjadi. Katakan saja, kalau kita mau pergi dan keadaan langit mendung gelap, kita tahu hari akan hujan. Jadi, kalau kita akan pergi siap-siap jas hujan atau payung agar kita tidak kehujanan. Kalau suatu saat kita merasa tidak enak makan, tentu ada yang tidak beres dalam tubuh kita. Hal seperti ini tidak boleh diabaikan begitu saja, karena kebiasaan membiarkan tanda-tanda alam begitu saja berlalu, tanpa kita berbuat sesuatu, jelas akan menimbulkan hal yang kurang baik bagi diri kita. Memang diantara kita sering, bahkan selalu mengabaikan tanda-tanda alam yang muncul yang sebenarnya ALARM/sinyal bagi kita dan seharusnya disikapi secara bijak. Dari alarm yang satu ke alarm yang lain, apabila dibiarkan terus menerus jadilah kita kebal terhadap peringatan-peringatan yang pada akhirnya kita jadi orang yang tidak mengenal tanda-tanda alam yang sebenarnya sangat berguna bagi kehidupan kita.
Makan untuk hidup, bukan hidup untuk makan. Hal ini dapat dimaknai, bahwa makan tidak perlu berlebihan, tidak perlu yang enak-enak, tidak perlu setiap merasa lapar terus makan. Makan sebaiknya dilakukan secara teratur, dan yang namanya makan tidak harus berujud nasi dengan segala lauk-pauknya. Makan sekali-sekali dapat diganti dengan ketela, atau jenis umbi-umbian yang lain (orang Jawa sering melakukan "ngrowot"). Makan sebaiknya masing-masing orang harus dapat membatasi diri, karena menu makan jaman sekarang macam dan ragamnya sangat banyak dan cenderung yang enak. Jadi, ada kecenderungan setiap menghadapi acara makan orang akan makan sebanyak-banyaknya.
Bagaimana cara membatasi agar orang tidak makan terlalu banyak, kita harus mulai membiasakan diri setiap ada acara makan, baik di rumah atau di tempat lain, misalnya di restoran, tempat perhelatan, atau araca kumpul-kumpul antar komunitas untuk makan-makan. Membiasakan membatasi setaip makan harus diniati dan ditaati, yaitu setiap kita makan harus tidak boleh tambah (meskipun hanya sedikit). Demikian juga tidak boleh tambah waktu makan walupun hidangannya makanan favoritnya, dan belum kenyang. Kalau hal ini dapat dilaksanakan, setidaknya colesterol (LDL) dapat dibatasi sehingga dengan colesterol (LDL) yang tidak tinggi kesehatan akan lebih terkontrol.
Pola makan sehat adalah kunci hidup sehat di hari tua, karena dengan membiasakan membatasi makan setiap kita makan, berarti mengontrol ancaman colesterol (LDL) yang sedikit banyak berpengaruh terhadap kesehatan badan. Untuk meningkatkan dalam mengontrol colesterol (LDL) dapat ditambah dengan cara mengganti menu makan sekali-sekali dengan menu umbi-umbian (ngrowot). Demikian juga dapat ditingkatkan lagi untuk lebih membatasi masuk colesterol (LDL) dengan cara makan sehari tidak tiga (3) kali tetapi cukup dua (2) kali. Lalu acara makan yang mana yang dapat dikurangi, dapat tidak melakukan makan pagi. Jadi, makan setiap harinya, yaitu : makan siang dan makan malam, kalau pagi cukup minum dan sedikit cemilan (tela rebus atau cagung rebus atau yang lain yang tidak mengandung colesterol). Jelas kunci HIDUP SEHAT DI HARI TUA adalah terletak pada pola makan sehari-hari. Ini merupakan pengalaman penulis yang sampai saat ini Alhamdulillah diberi umur panjang (75 th) dan masih bekerja meskipun sudah 10 th purna tugas. Tentu hal ini adalah bukan satu-satunya upaya untuk hidup sehat di hari tua, ada upaya-upaya lain yang dapat dilakukan. Marilah kita selalu menjadi orang yang bermanfaat bagi kihidupan di masyarakat. Hidup sehat di hari tua adalah dambaan setiap orang.
,,, terima kasih tips nya..Alhamdulillah saya membiasakan diri puasa senin- kamis dan tidak merokok.. sehingga saya juga merasa nyaman dengan kesehatan sya... semoga Allah mengizinkan saya berumur panjang bisa momong cucu ...
BalasHapus