Kamis, 24 Januari 2013

BAHASA IBU UNTUK MENDIDIK KARAKTER ANAK

Bahasa Ibu adalah bahasa yang digunakan seorang Ibu untuk berkomunikasi dengan anaknya, sejak anak dilahirkan sampai anak bersekolah bahkan sampai anak keluar dari rumah. Keluar dari rumah, dimaksud ada kemungkinan sudah berkeluarga atau menempuh pendidikan dengan meninggalkan rumah, yaitu : mondok ditempat lain karena tempat pendidikannya tidak sekota atau jauh dari tempat tinggalnya.

Indonesia terdiri dari banyak suku dan masing-masing suku memiliki "Bahasa Ibu" yang berbeda-beda. Bagi orang (suku) Jawa tentunya Bahasa Ibunya adal ah bahasa Jawa, bagi orang Sunda Bahasa Ibunya adalah Bahasa Sunda, bagi orang Sasak Bahasa Ibunya adalah Bahasa Sasak (orang Lombok) dan sebagainya.  

Menurut suatu siaran yang pernah saya lihat bahasa daerah di Indonesia ada lebih dari 700 bahasa daerah. Dengan demikian alangkah sulitnya berkomunikasi antar daerah satu  dengan yang lain apabila masing-masing menggunakan bahasa daerah asalnya. Tetapi antara satu daerah dengan daerah yang saling berdekatan hampir ada kesamaannya meskipun logatnya agak berbeda. Tetapi setiap keluarga tentu akan menggunakan bahasa daerah dimana keluarga itu berada. Itulah "bahasa ibu" yang digunakan untuk berkomunikasi antar anggota keluarga di mana mereka berada. Jadi, seorang ibu harus menggunakan bahasa ibu kepada anak-anaknya. Sopan-santun diantara anggota keluarga dilakukan dan disampaikan dengan bahasa setempat (bahasa ibu). Bahasa Indonesia bukanlah Bahasa Ibu, tetapi merupakan bahasa persatuan. Seorang anak harus mengetahui, memahami dan dapat menggunakan Bahasa Ibu sebelum mereka dapat menggunakan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Persatuan. Bahasa Indonesia akan mereka ketahui dan famahai serta gunakan untuk berkomunikasi setelah seorang anak mendapat pendidikan di Sekolah Dasar. Itupun sebaiknya tidak dimulai pada awal kelas (di kelas I dan kelas 2). Dengan demikian di kelas I dan II Sekolah Dasar sebaiknya bahasa pengantarnya adalah bahasa daerah (Bahasa Ibu), karena dalam Bahasa Ibu itu tercermin adanya uanggah-ungguh atau sopan-santun yang berlaku di daerah itu. Dari sini karakter anak akan terbentuk. 

Perlu ditekankan bahwa seorang anak harus dapat mengetahui, memahami dan dapat menggunakan bahasa ibunya. Oleh karena itu, alangkah tidak selayaknya kalau anak kelas satu Sekolah Dasar  sudah diajar dengan menggunakan Bahasa Indonesia. Apa lagi anak PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), lebih-le bih di lingkungan keluarga sebaiknya tidak menggunakan alat ko,munikasi selain Bahasa Ibu. Karakter anak akan dibentuk melalui sopan-santun dalam berbahasa dan dan bertingkah laku. Ini perlu dcamkan bagai semua pihak yang ingin membentuk karakter seorang anak.

1 komentar:

  1. ..sayangnya banyak ortu muda yang sebenarnya orang Jawa tetapi cenderung tidak membiasakan anak2nya berbahasa Jawa.. Hal ini bisa dipahami karena sang ortu pun meski orang jawa sama sekali tidak paham dengan tata cara berbahasa Jawa... maka untuk mencari mudahnya mereka membiasakan berbahasa Indonesia yang tidak mengenal stratifikasi dalam berbahasa....

    BalasHapus